Postingan

September Kemarin dan Hari Ini

Gambar
September Kemarin dan Hari Ini 15 September 2024 TaufiqKur Rahman SEPTEMBER ceria itu cuma milik penyanyi bersuara merdu, Vina Panduwinata. Yang benar, dalam sejarah Indonesia, September tak ubahnya sehitam jelaga. September adalah Munir diracun. September adalah Yun Hap, seorang mahasiswa Universitas Indonesia ditembak dalam peristiwa Semanggi II. September adalah puluhan nyawa terkapar diterjang peluru dalam peristiwa Tanjung Priok. September pula, sebuah awal episode hitam bangunan kekuasaan rezim Orde Baru. Siapa bisa melupakan frase ‘Darah itu merah, Jenderal!’ yang sejak 1985 hingga 1998, wajib terhidang di kotak ajaib televisi lewat film  Pengkhianatan G 30 S/PKI  ? Siapa bisa menumpas ingatan akan detil-detil adegan :  close up  gerak bibir dan semburan asap rokok di sebuah meja rapat, lolongan gadis membelah langit sambil meraupkan ceceran darah sang ayah ke wajahnya, serta raut-raut beringas menggoreskan silet ke pipi seorang jendral? Lengkap sudah propagan...

Kita Kehilangan Kaum Muda

Gambar
Kita Kehilangan Kaum Muda 18 Agustus 2024 Dinda Shafa Tiarannisa

Makna dan Kedudukan Hukum Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945

Gambar
Makna dan Kedudukan Hukum Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 17 Agustus 2024 Hendra Jaya Apa makna hukum Proklamasi? " Proklamasi ialah piranti hukum untuk menyatakan kepada seluruh dunia, bahwa rakyat Indonesia merdeka telah memegang kedaulatan de jure di seluruh tanah air dan bangsanya, dan akan menyempurnakan kedaulatan de facto dengan perjuangan dan perbuatan yang nyata sebagai akibat pernyataan kemerdekaan itu. Inilah pemandangan hukum yang seharusnya menjadi pendirian nasional dari bangsa dan Republik Indonesia. Pendirian itu ialah pula pendirian para patriot kaum revolusioner Indonesia". Muhammad Yamin lebih berorientasi pada lingkup pengertian hukum (hukum internasional), yaitu proklamasi kemerdekaan merupakan sarana hukum untuk mengumumkan kepada dunia bahwa Indonesia telah merdeka. Sedangkan Mohammad Hatta memaknai kemerdekaan itu lebih bersifat ekonomis pragmatis, yaitu kemerdekaan bangsa itu merupakan syarat untuk mencapai kemakmuran rakyat. Karena kesejahteraan da...

Narasi Perempuan Tentang Revolusi Indonesia

Gambar
Narasi Perempuan Tentang Revolusi Indonesia 16 Agustus 2024 Meysi Anggraini SETIAP tahun ingatan kolektif kita dirawat untuk memperingati “tujuhbelas-agustusan” berupa hiasan kertas-kertas merah putih di kampung-kampung, pemasangan bendera merah putih di depan rumah, aktivitas upacara “tujuhbelas-agustusan”, lomba-lomba dan karnaval anak-anak maupun dewasa. Rawatan ingatan kolektif itu membuat kita —pun anak-anak sekolah dasar– sangat hapal dengan simbol “17 Agustus 1945” sebagai hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ingatan kolektif kita dibentuk untuk mengenang hasil, yaitu proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai satu kejadian. Padahal proklamasi 17 Agustus itu hanya satu sekuen dalam narasi revolusi Indonesia sebagai negara-bangsa. Sementara cara merawat ingatan kolektif terhadap revolusi Indonesia terdominasi oleh upacara 17 Agustus di Istana Negara dan Paskibraka yang gagah dan cantik, maka secara umum kita kehilangan imaginasi terhadap susunan kejadian, persebaran waktu d...

Bagaimana Cara kita Mengajarkan Sejarah Kepada Anak-anak

Gambar
Accessibility Tools Increase Text Decrease Text Grayscale High Contrast Negative Contrast Light Background Links Underline Readable Font   Reset Saya berharap sejarah menjadi alat untuk membebaskan orang daripada mengikat mereka. Alat untuk menempa kesepakatan baru daripada melanggengkan konflik lama. Bagaimana Cara kita Mengajarkan Sejarah Kepada Anak-anak 14 Agustus 2024 Tegar Ridho Gemilang Sakti Kita tidak bisa melindungi anak-anak dari sejarah. Di Ukraina, jutaan keluarga telah kehilangan rumah mereka akibat perang Vladimir Putin. Di Delhi, tinggi suhu memecahkan rekor hingga mencapai 50 derajat celcius, yang membuat anak-anak terkurung di dalam musim panas ini, tidak dapat belajar maupun bermain. Harga pangan  global yang juga melonjak, menyebabkan anak-anak di seluruh dunia kelaparan. Jadi, tentu saja tidak dapat terhindarkan bahwa generasi berikutnya akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan besar seperti mengapa ada perang? Apa tempat kita memang di alam? Apa itu uang dan...